Kadang kita kebingungan tentang banyaknya istilah TOEFL yang ada, yaitu ITP, PBT, dan IBT. Tes jenis terbaru, TOEFL IBT (Internet-based Test), berbeda dengan tes TOEFL versi PBT (Paper-based Test) dan juga ITP (Institutional Testing Program) atau sering dikenal TOEFL ‘prediksi’.
Perbedaan mendasarnya antara lain pada struktur tesnya. Tes TOEFL IBT tersusun dari 4 sesi: membaca, mendengar, berbicara, dan menulis; sedangkan tes TOEFL PBT tersusun dari 4 sesi: mendengar, struktur, membaca, dan menulis (ITP tanpa menulis). Sesi listening TOEFL IBT bisa dikatakan cukup panjang karena materi yang diperdengarkan berupa suatu paparan kuliah, diskusi, atau percakapan yang detail (dari awal sampai akhir); berdurasi 7-10 menit. Oleh karena itu terdapat cukup waktu untuk mencatat pokok pembicaraan, memahami konteks, dan mencerna intisari dari topik tersebut. Berbeda dengan TOEFL PBT dan ITP yang memberikan sesi listening dengan percakapan singkat dan sedikit lebih panjang. Lengah sedikit, bisa kacau balau akibatnya. Bagi saya, sesi listening IBT sangat manusiawi dan menguntungkan karena kita serasa sedang berada di dalam perkuliahan dengan bahasa Inggris dan durasi waktu yang cukup untuk mencerna topik dengan baik. Kekurangannya adalah resiko tertidur akibat durasi yang panjang, setidaknya hal ini benar terjadi pada salah satu teman saya (bangun gan!).
Lalu pada sesi speaking IBT, peserta akan diberikan beberapa pertanyaan umum (bisa mengenai hobi atau pendapat pribadi). Kemudian kita akan diberikan suatu teks akademik dan pertentangan untuk diminta suatu pendapat/ringkasan. Mungkin setiap orang akan mendapat 6 soal berbeda, namun pada prinsipnya kita diberikan ’sedikit’ waktu (30-45 detik) untuk merancang jawaban. Bagi saya waktu tersebut sangat sempit, hanya cukup untuk membaca ulang pertanyaan dan memahaminya sekilas lalu menuliskan kata-kata kunci sampai waktu habis, biasanya tidak cukup, dan langsung berbicara dengan semaksimal mungkin sampai waktu yang diberikan juga habis (1-1,5 menit). Sebelum tes dianjurkan berlatih setiap hari dengan merekam dan mendengarkan kembali, meskipun nantinya rasa grogi dan terbata-bata ketika tes berlangsung bisa saja muncul. Yang dinilai pada sesi ini adalah seberapa jelas jawaban kita karena yang ditanya adalah pendapat atau ringkasan. Oleh karena itu jawaban harus tegas, tepat sasaran, dan sistematis, juga disampaikan dengan artikulasi yang fasih dan intonasi yang sesuai. Walaupun sesi speaking ini tergolong sulit tapi lebih bisa saya nikmati melalui improvisasi ketimbang sesi struktur PBT yang menuntut kejelian mencari kesalahan serta detail pada struktur dan aturan kalimat.
Pada sesi writing IBT, peserta akan diberikan soal berupa artikel akademik dan percakapan, lalu kita dimintai pendapat, perbandingan, dan kesimpulan. Kalau saya tidak salah mengingat, terdapat 3 soal menulis. Waktu yang diberikan terkesan agak panjang, namun karena tulisan yang diminta juga agak banyak, maka waktu akan habis dengan sendirinya; sekalipun sudah mengetik langsung dengan secepatnya. Oleh karena itu, sebaiknya tidak membuang waktu percuma. Lain hal pada PBT, terdapat 1 soal saja, sedangkan ITP tidak ada sesi writing-nya. Pada sesi reading saya kira tidak ada perbedaan yang mencolok selain jumlah yang lebih banyak pada TOEFL IBT.
Hasil tes akan disampaikan melalui situs pada hari ke-14 setelah tes dan hasil resmi dikirim via pos ke rumah kita dan universitas/instansi yang dituju. Waktu pengiriman akan berbeda-beda tergantung lokasi tujuan. Jika surat hasil testnya lum juga nyampe, cobalah menghubungi ETS (nomor telepon ada di situsnya) untuk memastikan pengiriman hasil tesnya. Adapun skor total yang dihasilkan akan berbeda. karena pada TOEFL IBT setiap sesi diberikan nilai maksimum 30, sehingga skor total 120. Sedangkan pada PBT, nilai total 677. Untuk kemudahan konversi nilai IBT ke PBT, bisa melalui tabel pada web ini. Sebagai contoh nilai batas skor PBT yang sering digunakan adalah 550 yang setara dengan skor 79-80 skor IBT.
Demikian secara ‘singkat’ masukan yang bisa saya berikan. Pada prinsipnya saya lebih menyukai tes TOEFL IBT dengan sesi listening yang lebih mudah dipahami dan ketiadaan sesi struktur yang seringkali menjebak. Walaupun sesi speaking cukup mengkhawatirkan, tapi masih bisa improvisasi. Di sisi lain, perhatian yang lebih pada saat mendaftar, tes berlangsung, dan pengiriman hasil perlu disiapkan. Bagi Anda yang ingin mengambil tes TOEFL baik IBT/PBT, saya sarankan coba dulu tes ITP untuk prediksi disertai latihan rutin sendiri di rumah mengingat biaya yang lumayan menguras saku. Dan ambillah jadwal tes jauh-jauh hari sebelum tenggat waktu kebutuhan. Smoga hasilnya memuaskan